Literasi sebagai Pilar Toleransi: Semangat Baru Forum TBM Jawa Timur 2025–2030

Di tengah derasnya arus zaman dan tantangan keberagaman sosial, Forum Taman Bacaan Masyarakat (TBM) Provinsi Jawa Timur menggelar Sarasehan Literasi Kewargaan sekaligus Pelantikan Pengurus Wilayah Forum TBM Jawa Timur Masa Bakti 2025–2030 pada kamis pagi di Hotel Aston, Sidoarjo.

Dengan mengangkat tema “Literasi sebagai Solusi Perekat Toleransi dan Keberagaman”, kegiatan ini menjadi ruang temu yang hangat dan penuh makna bagi para pegiat literasi dari seluruh penjuru Jawa Timur.

Agenda dibuka sejak pukul 08.00 WIB dengan pelantikan resmi oleh Sekretaris Jenderal Pengurus Pusat Forum TBM, Ibu Heni, yang mewakili Ketua Umum PP Forum TBM. Para perwakilan dari kabupaten/kota turut hadir menyaksikan prosesi ini sebagai bagian dari regenerasi dan konsolidasi gerakan literasi wilayah.

Jauharul Abidin, M.Pd.I, yang kini memegang amanah sebagai Ketua Forum TBM Jawa Timur, menyampaikan pandangan tajamnya tentang pentingnya memperluas makna literasi:

“Literasi bukan hanya tentang bisa membaca, tapi kesanggupan untuk memahami, merawat perbedaan, dan menolak hasutan. TBM harus jadi tempat belajar menjadi warga negara yang tangguh dan berempati.”

Sambutan dari pengurus pusat turut memperkuat pesan tersebut, menegaskan bahwa literasi adalah kunci menjaga tenun kebangsaan. Dipandu oleh Banghun Setiyawan Nugroho, M.Pd., kegiatan dilanjutkan dengan diskusi mendalam dalam sesi sarasehan. Hadir sebagai pembicara:

Muhammad Arif Widodo, ST., M.Se. (Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Jatim)

Dr. Puji Retno Hadiningtyas, SS., M.Hum (Kepala Balai Bahasa Jatim)

Mustakim (UPT TIKP Dispendik Jatim)

Tri Yuwono (Dinas PMD Jatim)

Dr. Dwi Astutik (Sekretaris Dewan Pendidikan Jatim)

Para narasumber sepakat bahwa literasi harus menjadi gerakan sadar untuk menangkal disinformasi, membangun nalar publik, dan menguatkan harmoni sosial dari tingkat paling akar. Tidak hanya penuh konten dan makna, pertemuan ini juga menghadirkan atmosfer kekeluargaan yang hangat. Bagi banyak peserta, momen ini adalah perjumpaan kembali setelah sekian lama hanya berinteraksi secara daring.

Fileski Walidha Tanjung, dari Divisi Pengembangan SDM Forum TBM Jatim, berharap kegiatan ini menjadi titik tolak kolaborasi yang lebih luas:

“Saatnya antar-TBM menjalin kerja sama yang konkret, responsif terhadap kebutuhan lapangan, dan kreatif dalam mengedukasi masyarakat.”

Hal serupa juga dirasakan oleh Ahmad Rosyidin, Ketua Forum TBM Kabupaten Madiun:

“Ini seperti pulang ke rumah. Bisa bertemu teman-teman dari berbagai daerah membawa semangat baru untuk terus bergerak.”

Menutup acara, sebuah puisi karya Fileski dibacakan. Puisi ini tidak hanya menggugah, tapi juga mencerminkan cita-cita Forum TBM sebagai penjaga cahaya peradaban. Berikut penggalannya:

“… literasi adalah upacara cahaya
dimana kita menyadari,
bahwa kita tak tahu tentang segalanya
tapi bersedia belajar dari siapa saja…”

Sebagai lanjutan dari pertemuan ini, Forum TBM Jatim akan menyelenggarakan Rapat Kerja Wilayah (Rakerwil) secara daring. Ini akan menjadi ruang terbuka bagi para pegiat yang belum sempat hadir secara langsung, untuk menyampaikan ide dan aspirasi mereka.

Bagikan